By TwitterIcon.com


JEJAK PERBATASAN

TARAKAN

TARAKAN? Aku lupa tanggal dan harinya ketika pertama kali nama Tarakan terngiang ditelingaku, kata saudaraku, Tarakan hanya kota kecil, (Luas Daratan = 250,80 km² , Luas Laut = 406,53 km²) yang luasnya tidak lebih dari sebuah kecamatan di Jawa barat, tempat kelahiranku. Pada saat itu, dia mengajakku untuk untuk merantau ke kota tersebut, entah takdir ataukah keingananku untuk mencari pekerjaan, akupun mengiyakan ajakan saudaraku, karena dia bilang Tarakan adalah kota yang kaya dan masih mudah mencari kerja disana.

Sebelum keberangkatan ke kota Tarakan, aku pun mencari tahu mengenai kota tersebut . waktu itu aku belum mengenal yang namanya Internet, sehingga, pencariannya pun hanya bisa dilakukan lewat peta. Dalam benakku, aku hanya ingin tahu letak dari kota tersebut. Namun pencarian itu tidak berbuah hasil seperti yang ku inginkan.

Tanpa berbekal pengetahuan yang cukup, aku pun memberanikan diri untuk pergi ke kota tersebut. Harapan untuk mendapatkan rejeki lebih terus terbesit di benaku. Tarakan seakan menjadi harapan untuk masa depanku. Obesesi dan dan rancangan masa depan bersama kota itupun dimulai dari saat itu.

Pertama aku injakkan kakiku di kota Tarakan, aku kaget dengan cuacanya yang cukup panas, aku berpikir, mungkin panas karena Tarakan yang berada di kepulauan Kalimantan sebagai kepulauan yang dillalui oleh garis Equator atau garis Katulistiwa. Waktu itu, bulan Agustus tahun 2004 aku sampai di kota Tarakan yang masih berusia sekitar 6 tahun, usia yang masih sangat muda untuk sebutan kota madya.

Pada tahun 2004, Tarakan masih belum seramai saat ini, di beberapa tempat masih kulihat lahan kosong di tengah kota, namun seiring berjalannya waktu Tarakan pun terus berbenah diri mempercantik setiap sudut kota dalam rangka menyambut para pendatang dan memanjakan warganya. Sebuah niat baik dari pemerintahan di kota kecil tersebut.

Hal pertama yang mebuatku kagum adalah perbedan Suku, agama, dan latar belakang budaya. Kota kecil dengan berbagai latar belakang warganya, “sungguh menarik” pikirku, karena dari keragaman tersebut aku melihat keharmonisan dan kebersamaan, saling menghargai dan berbagi antar sesama, walaupun terkadang masih ada budaya hidonis dari warganya, namun hal itu menjadi bagian dari dinamika social yang patut kita hargai.

Tanpa terasa sejalan dengan perjalanan hidupku di kota “The new Little Singapore” (sebutan kota Tarakan) . Tarakan pun beranjak menjadi gadis mungil yang cantik, sesuai dengan moto kota tersebut “BAIS” ( Bersih, aman, indah dan sejahtera ), kota kecil dengan berbagai pesona yang ditawarkan. Semua di sajikan dengan begitu apik dan didukung dengan pelayan yang baik dari segenap aparatur Pemerintahan.

TARAKAN KOTA BAIS

BERSIH di setiap sudut kota dalam rangka menjaga kenyamanan para pengunjung maupun warganya. Tak kurang keseriusan Pemda setempat dalam memberikan perannya dalam mewujudkan Tarakan yang bersih, bahkan aturan yang cukup ketatpun di berlakukan bagi seluruh warga Tarakan.

AMAN dalam kehidupan bermasyarakat, menjadi tugas selanjutnya bagi pemda. Hal inipun menjadi prioritas yang utaman bagi aparat pemerintah, mengingat kemanan adalah salah satu hal mutlak yang harus dijaga untuk sebuah kota dengan beragam latar belakang masyarakatnya.

INDAH dipandang dan dirasa, mungkin itulah harapan secara garis besarnya dari moto Tarakan Kota BAIS. Makanya akhir-akhir ini kota Tarakan sibuk melakukan pembenahan di berbagai tempat baik lingkungan maupun tempat wisata.

SEJAHTERA dalam memberikan penghidupan kepada warganya. Saya pikir dalam hal ini, Pemerintah kota Tarakan sudah mampu memberikan kesejahteraan bagi warganya, seiring dengan masih banyaknya lapangan pekerjaan dalam sector formal maupun non formal.

Bola Lover
  • Digg
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Google
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • TwitThis

0 Comments:

Posting Komentar

 
Kontes SEO indositehost.com